Pernah ngobrol dengan mbak-mbak dan mama tentang perlunya melakukan cek kesehatan sebelum menikah, tapi seberapa urgen siy? Kalu baca-baca dari artikel siy sebenernya urgen, karena kita kan gak pernah tau apakah kita punya penyakit yang bisa mempengaruhi kehamilan, atau bahkan penyakit menular seks (naudzubillah). Berhubung saya ini orang yang sangat malas disuruh ke dokter, jadilah saya juga malas melakukan tes kesehatan ini (Tapi aq sempat mengajak calon suamiku loh… cuma mau bagaimana lagi, bertemu saja sulit :()
Kalau berdasarkan informasi mama siy, biasanya ketika mendaftar ke KUA untuk menikah, zaman dulu siy akan ada petugas yang datang untuk suntik TT (Imunisasi Tetanus gitu deh). Tapi kalo sekarang katanya cuma akan dikasih rekomendasi kliniknya aja. Setelah baca lagi di salah satu artikel, suntik TT ini berguna untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir. Selain imunisasi TT, berdasarkan artikel dari tempo, beberapa imunisasi yang harusnya juga dilakukan sebelum menikah antara lain adalah:
- Hepatitis B
- Rubela
- Herpes, dan
- Human papillomavirus
Atau untuk lebih jelasnya bisa juga dibaca di sini. Lanjut lagi, kalau dari salah satu artikel di Website Informasi Kesehatan Reproduksi Indonesia, idealnya tes kesehatan pra nikah dilakukan enam bulan sebelum dilakukan pernikahan. Tes kesehatan pra nikah dapat dilakukan kapanpun selama pernikahan belum berlangsung. Jika pada saat pengecekan ternyata ditemui ada masalah maka pengobatan dapat dilakukan setelah menikah. Nah looooh….udah tinggal sebulan lagi tau.. **rada panik mode ON**.
Solusinya gimana dunk? Yah, sekali waktu aq menyempatkan untuk menanyakan dengan detil penyakit yang diderita calon suamiku dan penyakitku. Begitu juga penyakit yang diderita kedua orang tua kita, karena mungkin ada penyakit bawaan. Jadi secara umum, kita udah sama-sama tau tentang historis penyakit yang kita derita (dan mudah-mudahan gak ada penambahan data historis di masa depan atas jenis penyakitnya).
Solusi tambahannya mari mulai hidup sehat, istirahat yang cukup, makan yang cukup, sayangi tubuh dan olahraga (duuuh semuanya hal yang sangat sulit dimulai lagi). Demi keharmonisan rumah tangga dan calon anakku, kenapa enggak..heuheu… 😉
Tinggalkan komentar