Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘istri shalehah’

Mulai dari sini, kita belajar gimana siy istri yang shalehah itu? Tapi sebelum masuk ke topiknya, ada catatan niy dari penulis (Isham bin Muhammad Asy Syarif)

  1. Bukan berarti istri yang tidak memiliki semua dari kedua puluh karakter istri shalehah yang akan disebutkan tidak shalehah. Maksud dari semua karakter itu adalah tingkatan yang sempurna dari istri shalehah yang insya Allah bisa dicapai oleh semua istri. Dengan demikian istri harus melengkapi dirinya dengan syarat itu sesuai kemampuannya meskipun sulit. Terutama karakteristik-karakteristik yang wajib seperti taat pada suami dalam hal yang tidak tergolong maksiat, karena itu termasuk diantara karakteristik yang tidak boleh ditinggalkan ataupun disepelekan oleh seorang muslimah.
  2. Hendaknya seseorang tidak mengatakan bahwa tidak ada istri shalehah dengan semua karakter yang ada di dalam buku ini, meskipun sangat sulit untuk dipenuhi.
  3. Agar suami tidak menuntut istrinya sepanjang waktu dengan berkata, “Kamu harus begini dan begitu”, dan “Mengapa kamu tidak melaksanakan karakter istri shalehah yang ini?” Maka saya menulis tentang karakteristik suami shaleh pada akhir buku ini. Supaya tidak hanya istri yang menjadi objek dalam masalah ini tanpa ada seorang pun yang membalanya, agar gambaran dalam buku ini menjadi sempurna dan hak-haknya menjadi setara.

So, jangan khawatir…karakteristik yang digambarkan disini merupakan karakteristik ideal yang harus dicapai sekuat tenaga (halah…) oleh seorang istri, mudah-mudahan dengan niat yang benar kita dipermudah buat belajar ya.. 😉

Ayo masuk ke santapan utamanya… 🙂

Karakteristik Pertama:

Istri yang shalehah selalu konsisten menjalankan agama Allah lahir dan bathin, tanpa ragu, malas ataupun nafsu. Tidak ada masalah antara dirinya dengan sang suami dalam hal ketaatan terhadap Allah SWT dan Rasul SAW. Senantiasa menjalankan syariat, menjauhi larangan-Nya. Dia adalah istri yang sangat komitmen dan penuh kesadaran

۞ Be A Great Wife, Karakteristik Istri Shalehah [hlm. 19]۞

Nabi bersabda,

“Perempuan dinikahi karena empat hal: Hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu beruntung” (H.R Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits tersebutlah makanya, sang penulis mengungkapkan kalo perempuan yang beragama merupakan karakter utama istri shalehah. Seperti yang juga dituangkan dalam hadits:

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah”. (H.R Muslim)

[Alasan]
Beberapa alasan kenapa wanita yang beragama merupakan karakteristik dasar istri shalehah:

  • Istri yang beragama merupakan perhiasan dunia (seperti hadits di atas)
  • Istri yang beragama akan membantu suami dalam bidang agamanya

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

“Siapa saja yang dikaruniai seorang istri yang shalehah oleh Allah, maka ia telah menolongnya dalam separuh agama. Hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang lain.” (HR Al Hakim)

Waaah…beruntungnya laki-laki itu… 😀


  • Istri yang beragama adalah karunia terbaik yang diperoleh seseorang setelah ketakwaan kepada Allah

Diriwayatkan dari Tsauban RA, dia berkata, “Ketika turun ayat. ‘Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.’ (Q.S. At Taubah [9] : 34) Kami bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan jauh. Lantas seorang sahabat bertanya, ‘Ayat itu turun mengenai emas dan perak, seandainya kami mengetahui apa harta yang paling baik?’ Rasulullah SAW menjawab,

“Harta yang paling baik adalah lidah yang berdzikir, hati yang bersyukur dan seorang istri yang beriman yang menolong dalam keimanannya.” (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi)

Semoga nanti juga bisa menjadi salah satu harta yang paling baik itu 😳

  • Istri yang beragama menolong suami dalam mentaati Allah SWT dalam urusan-urusan akhirat

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW

“Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun malam lalu mendirikan sholat kemudian membangunkan istrinya sehingga turut mendirikan sholat. Jika si istri menolak, dia memercikan air ke wajahnya. Semoga Allah juga merahmati seorang perempuan yang bangun malam lalu mendirikan sholat kemudian membangunkan suaminya hingga turut mendirikan sholat. Jika suaminya menolak, ia memercikan air ke wajahnya.” (H.R Bukhari)

dan juga selalu saling menasihati dalam ibadah wajib tentunya ya.. 😀

  • Istri yang beragama akan melahirkan anak saleh yang bermanfaat di dunia dan akhirat

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

“Apabila anak Adam meninggal, amalannya terputus kecuali tiga hal, ilmu yang bermanfaat, sedekah yang mengalir pahalanya dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

  • Istri yang beragama dapat mewujudkan unsur-unsur kebahagiaan rumah tangga bagi sang suami

Rasulullah SAW ditanya, “Istri bagaimanakah yang terbaik?”

Beliau menjawab,

“Yang membuat suami senang apabila melihatnya, menaati suami apabila menyuruhnya dan tidak menentang dengan cara melakukan tindakan yang tidak disukai suaminya menyangkut diri dan hartanya.” (HR An Nasa’i)

[Persepsi Keliru]

Hm, ini adalah catatan tambahan dari penulis yang menurut aq layak dikasih perhatian lebih, khususnya buat para lelaki yang sudah punya pujaan hati tapi merasa si pujaan hati masih belum cukup taaruf sama Allahnya dan buat perempuan-perempuan yang merasa belum cukup ilmu agamanya (kayanya gak pernah ada kata cukup buat ilmu) 😀

Iblis merasuki seorang pemuda dengan membawa persepsi keliru, yakni agar memperhatikan gadis cantik yang tidak beragama. Lalu kecantikannya menarik pemuda itu untuk melamarnya dengan tekad akan mengajaknya untuk taat beragama. Dia larut dengan anggapan bahwa gadis cantik memiliki banyak kebaikan.

Saya peringatkan bahwa persepsi ini tidak aman dan tidak menjamin sama sekali. Tidakkah Anda berfikir bahwa dia akan merusak agama Anda dan menjauhkan Anda darinya? Apa yang Anda lakukan seandainya Anda gagal mencapai tujuan? Jika kita menyaksikan berbagai contoh aktualnya, lihat batapa para suami malang itu hanya bisa mendulang kegagalan belaka. Pada akhirnya pilihan yang tersisa bagi mereka hanyalah antara bersabar dalam menganggung kerugian besar itu atau mengakhiri semua dengan perceraian.

Banyak pengalaman serupa yang terjadi, contohnya:

Perempuan A: Setelah berjanji kepada suami untuk komitmen berjilbab dan senantiasa menghadiri majelis-majelis ilmu, ternayta ia justru disibukkan oleh berbagai kegiatan luar di luar rumah dengan pakaian dan perhiasan mencolok.

Perempuan B: Setelah menikah, ambisinya untuk beragama justru semakin melemah, pada akhirnya ia hanya menjadi perempuan biasa yang hanya mencari kedudukan duniawi semata.

Perempuan lainnya justru hilang dari peredaran, tidak terlihat dan akhirnya terlupakan. Banyak sekali contoh lainnya sebagai akibat dari sikap buru-buru dalam pernikahan. Maka jangan tergesa-gesa wahai pemuda! Telitilah dalam menentukan pilihan, karena pernikahan bukan urusan sepele.

Gyaaah, saia langsung beristighfar membacanya. Semoga, jikapun saia ini kekurangan agama, saia tidak menjerumuskan laki-laki manapun ke neraka karena perbuatan saia. Bismillah, semoga menjadi motivasi untuk terus belajar agama dan menjadi lebih baik. :cry:

Read Full Post »